Tubuhnya hanyalah cangkang kosong. Dia tidak lagi mengenal arti kehidupan. Alasannya masih berjalan hanya karena dia memegang tanggung jawab penuh sebagai satu-satunya pewaris dan kepala keluarga ini. "Ini semua salahku, maw... Sumpah darah itu tidak seharusnya kulakukan..." "Apa yang anda katakan? Anda seolah mengenal saya sudah lama. Ingatlah bahwa anda hanyalah makanan, yang mana saya tidak benar-benar peduli akan itu!" Pengingat: baca aja isinya. Karena saya belum akan memulainya:")