Ekskul teater di sekolahku pernah hampir dibubarkan. Alasannya karena peminatnya semakin sedikit. Apalagi sejak guru pembina lamanya yang meninggal dunia. Tapi siapa sangka, aku malah masuk ekskul ini. Aku menemukan bakat baruku setelah berada disana. Walau aku tergolong anggota yang malas, tapi bersama dengan anggota lain yang jumlahnya gak seberapa, kami mencoba menghidupkan kembali ekskul teater ini. BTW ketua ekskulnya galak

Sebuah anomali yang dulu ngomik karena gabut (sekarang sok sibuk)