WEBTOON KANVAS

CERITA KREATOR

Seven Years Later: Keputusan Sekecil Apa Pun di Masa Lalu, Dapat Memberikan Dampak Besar di Masa Depan.

WEBTOON KANVAS

Tim KANVAS

19 APR, 2022

Kira-kira itulah salah satu nilai yang ingin disampaikan Tirapuw lewat karyanya. Banyak hubungan-hubungan menarik antara kehidupan Kala saat SMA yang menjadi benang merah di kehidupan Kala 7 tahun kemudian. Kala, yang pada awalnya hanya ingin bermain dengan teman-temannya sampai memberanikan diri untuk kabur dari orang tua, menyentuh banyak pembaca yang pernah melalui hal tersebut di saat remaja. “Tapi semua hal ada konsekuensinya,” Tirapuw berharap pembaca dapat memetik pembelajaran itu—lewat ilustrasi indah hievasp—dan berhati-hati untuk membuat keputusan.

1. Halo~ Perkenalan dulu ya, kapan kamu mulai tertarik bikin komik atau cerita?

Halo, aku Tirapuw penulis Seven Years Later. Dimulai dari waktu kecil aku suka banget baca manga, akhirnya berlanjut jadi suka bikin cerita dan coba-coba menerbitkan cerita melalui penerbit novel anak dengan penname Marsella Azuela. Begitu kuliah coba bikin komik, salah satunya karena pengaruh temen (Karin). Karena dari dulu aku lebih suka bikin cerita, dan sedikit bisa gambar… Akhirnya aku mulai pelan-pelan bikin WEBTOON.

2. Bagaimana awal mulanya terpikir untuk membuat cerita Seven Years Later?

Awalnya aku ditawarkan oleh salah satu editor WEBTOON ceritaku yang berjudul Bride of the Sun, tapi ditolak. Selanjutnya aku coba bikin komik baru, yang terinspirasi dari video di sosmed tentang orang-orang yang naik pesawat dan baru sampai 5 tahun kemudian di bandara. Dari situlah, aku ambil dan kembangkan premisnya apalagi ditambah dengan genre isekai kembali ke masa lalu yang lagi booming. Aku buat sambil memikirkan ‘apakah kita siap memikirkan masa depan tanpa terikat dengan masa lalu?’

3. Bagaimana awal mula Tirapuw mengajak Hievasp untuk berkolaborasi?

Seven Years Later mulanya aku ikutkan lomba tapi belum menang, akhirnya aku coba cari illustrator. Aku coba deketin illustrator yang aku suka, agak nekat sebenernya. Ternyata Hievasp juga lagi mencoba ke WEBTOON dan belum keterima kayak aku. Karena awalnya udah pernah ngobrol-ngobrol sedikit, akhirnya aku ajak kolaborasi.

4. Apa hal yang paling diperhatikan ketika membuat cerita untuk Seven Years Later?

Sebenarnya ada banyak yang aku perhatikan. Tapi yang paling aku perhatikan detail cerita. Karena aku takut ada plot hole. Aku suka memikirkan gestur-gestur di masa lalu yang memberikan pengaruh di masa depan. Seperti gelang Kala yang dipakai Ezra. Jadi ketika Seven Years Later sudah tamat, pembaca bisa ingat adegan-adegannya.

5. Apakah bagian favorit ketika bikin komik atau cerita?

Seperti sebelumnya, aku suka banget membuat detail cerita. Dan satu lagi, membaca respon pembaca yang mengerti tentang ceritaku. Aku merasa aku berhasil menyampaikan pesanku.

6. Bagaimana proses pembuatan 1 episode Seven Years Later dari awal hingga finishing 1 episode?

- Pertama-tama, buat script dulu. Tapi dari script tersebut, nggak sepenuhnya aku ikuti kalau misalnya ada adegan yang kurasa kurang pas. Ini bisa memakan 1-2 hari.

- Kedua lanjut ke storyboard dan balon dialog. Biasanya hanya 1 hari. Setelah itu kukirim ke Hievasp untuk dilanjut ke proses sketsa, lineart, background. Ini bisa sampai 5 hari.

7. Apakah ada goals yang ingin kamu capai dari cerita-cerita kamu? Kalau ada, apakah itu?

Aku ingin membuat cerita yang bisa menginspirasi pembaca dari berbagai karakter-karakter di ceritaku. Selain itu, pingin membuat pembaca merasakan perasaan yang mungkin belum pernah mereka rasakan. Seperti perasaan orang tua kehilangan anaknya.

8. Selain Seven Years Later, kamu juga punya komik di KANVAS yang masih lanjut sampai sekarang, Bride of the Sun. Kenapa sampai sekarang masih memilih untuk menerbitkan di KANVAS?

Bride of the Sun itu komik yang paling aku suka, karena aku suka romance. Selain itu, Bride of the Sun adalah proyek idealis, dengan menerbitkan di KANVAS aku bisa melihat respon dan reaksi pembaca terhadap ceritaku itu. Dan ditambah aku bisa mendapat pembaca baru.

9. Bagaimana caranya untuk tetap semangat ketika membuat cerita di KANVAS?

Tentu yang paling membuat semangat untuk tetap melanjutkan cerita adalah melihat respon pembaca. Apa lagi ketika ada yang menunggu. Jadi kalau tiba-tiba kehilangan semangat, ingat ada pembaca yang menunggu lho!

10. Adakah pesan atau tips untuk kreator yang baru memulai di KANVAS?

Kalau pesan: semangat! Kalau tips, jika kamu masih gagal dalam membuat cerita yang bagus, kamu coba lagi pelajari apa yang ‘not working’ dari ceritamu itu, pelajari apa yang kurang. Aku selalu teringat kata Soedarso Sp, yang kurang lebih begini ‘Tidak ada karya pertama yang bagus, pasti sebuah karya itu akan selalu berkembang’

11. Dalam proses menerbitkan komik, tahap apa yang paling menantang?

3 episode pertama! Karena 3 episode pertama yang menentukan apakah pembaca mau melanjutkan membaca ceritaku. Setelah terbit, yang paling sulit adalah mempertahankan cerita untuk tetap seru.

12. Apakah komentar yang paling diingat sampai sekarang?

Hate comment (haha). Selain itu, tentu saja komentar pembaca yang paham dengan cerita yang aku sampaikan, apa lagi komentar yang bisa memberikan teori dengan benar. Bikin aku berpikir ‘ih, pinter banget orang ini’

13. Apa inspirasi terbesar kamu dalam membuat cerita? Yang membuat ide kamu terus berjalan lancar?

Kalau lagi stuck aku biasanya langsung mandi untuk mencerahkan pikiran. Terus nonton, karena bikin inspirasi mengalir. Dan nggak kalah penting, ngobrol topik apa pun sama teman. Karena jadi bisa mendapat insight baru dan perspektif berbeda. Dari pandangan yang beda ini bisa menginspirasiku untuk membuat konflik.

14. Apakah hal yang paling disukai pembaca dari cerita-ceritamu? Berdasarkan dari reaksi mereka

Banyak pembaca yang suka dengan twist dari ceritaku. Mereka nggak tahu ke depannya gimana, karena aku suka kasih bumbu-bumbu misteri. Dan banyak juga pembaca sekarang jadi bela Lenka! Mungkin karena dia terlihat punya banyak kekurangan jadi merasa relatable. Lalu semua suka dengan romance, padahal aku buatnya drama keluarga (haha)

15. Apa yang kamu harapkan dari pembaca terhadap ceritamu?

Aku berharap bisa bikin cerita yang menginspirasi pembaca. Jadi tidak hanya merasakan emosi, tapi mereka jadi belajar dari cerita aku dan mereka jadi menghargai usaha mereka sekarang untuk di masa depan. Dan berhati-hati dalam melakukan tindakan, agar tidak dapat karmanya.